Corning Gorilla Glass 3 Tahan Banting? Memang smartphone digunakan 2,39 miliyar orang di segala dunia, bagi laporan eMarket. Dari 2,39 miliyar itu, tidak sedikit yang takut ponselnya tergores ataupun jatuh. Kekhawatiran itu direspons oleh sebagian produsen smartphone yang memenuhi produknya dengan susunan anti-gores, termasuk Samsung, Apple, Huawei, Oppo. Mereka seluruh mengenakan susunan anti-gores bernama Gorilla Glass.
Gorilla Glass, susunan kaca tipis bikinan Corning di Amerika Serikat, merupakan susunan kaca yang dirancang spesial buat melindungi layar fitur dari guratan serta benturan. Kemunculan Gorilla Glass sendiri tidak bisa dilepaskan dari kedudukan Apple. Dikutip dari Fast Company, pada 2007 Steve Jobs memohon CEO Corning buat membuatkan pelindung layar ponsel buat iPhone supaya tahan guratan serta benturan.
Dalam waktu 6 bulan Corning sukses menuntaskan pesanan Jobs yang dinamai Gorilla Glass. Semenjak itu, Gorillas Glass sudah dirilis dalam 6 tipe. Mulai dari Gorilla Glass 1 (2008), Gorilla Glass 2 (2012), Gorilla Glass 3 (2013), Gorilla Glass 4 (2014), sampai Gorilla Glass 5 (2016). Yang terkini, Gorilla Glass 6, dirilis pada Juli 2018.
Kala energi tahan terhadap benturan makin ditingkatkan, fitur anti-gores warnanya dikorbankan. Bagi uji Corning, peningkatan anti-gores pada Gorilla Glass belum membaik semenjak 2014. Dengan kata lain, belum terdapat kenaikan kualitas secara signifikan semenjak tipe Gorilla Glass 4. penjelasan uji menngenai guratan dalam data produk terkini sudah ditukar.
Pada 2013, terakhir kalinya Corning melampirkan uji “Knoop Visual Scratch Test“. Tahun selanjutnya, tulis The Verge, Corning tidak menghasilkan label “anti-gores”. Perihal ini membuat orang susah menyamakan tingkatan anti-gores antara Gorilla Glass 3, 4, 5 serta 6.
Uji Kelayakan Corning Gorilla Glass 3, 4, 5 dan 6
Lembar data produk Gorilla Glass 5 menyajikan 3 tipe pengujian, Uji Taber, Uji Garnet serta Uji Tumble. Dalam Uji Taber yang mengukur tingkatan guratan berkelanjutan, Gorilla Glass 3 lebih sedikit tergores dibanding Gorilla Glass 4. Sebaliknya tingkatan tahan guratan Gorilla Glass 5 terdapat di antara keduanya. Dalam Uji Garnet yang menguji kaca dengan ampelas, Gorilla Glass 5, guratan di Gorilla Glass 5 menonjol di sebagian area saja. Sisa guratan di bagian lain nampak pudar. Dalam uji yang sama, Gorilla Glass 3 serta 4 memperlihatkan guratan yang menyeluruh.
Dari 2 hasil uji tersebut dapat disimpulkan kalau, jelas kalau Gorilla Glass 3 keluaran 2013 lebih tahan gores dibanding Gorilla Glass 4, bila berpatokan pada Uji Taber. Namun bila memakai patokan lain semacam Uji Garnet yang memakai ampelas misalnya, tipe lawas belum pasti lebih tahan gores. Begitu pula dengan anti-gores yang tersemat dalam produk terkini Gorilla Glass 6. Dalam suatu uji coba yang dicoba Corning, Gorilla Glass 6 menampilkan guratan lebih jelas dibandingkan tipe pendahulunya, Gorilla Glass 5.
Buat uji ketahanan kala dijatuhkan dari ketinggian, bagi Uji Tumble yang dicoba sebagian tahun kemudian menampilkan, luas permukaan Gorilla Glass 3 yang rusak sebesar 0,52 persen. Sedangkan pada Gorilla Glass 4, 5, serta 6, tingkatan kerusakannya lebih sedikit: 0,39 persen. Tampaknya, penyusutan kualitas anti-gores serta meningkatnya derajat tahan banting Gorilla Glass berkaitan dengan tuntutan produsen. Produsen ponsel memohon spesifikasi kaca yang lebih tipis tetapi tetsp kokoh buat dipadukan dengan desain ponsel yang makin tipis serta ramping.
Walhasil, Corning wajib bekerja keras tingkatkan kualitas kekuatan kaca Gorilla Glass. Buat menggapai kekuatan tertentu, Corning wajib merendam kaca, yang dasarnya memanglah rapuh, ke dalam bak berisi larutan garam di temperatur 400 derajat Celcius. Ion kalium dalam bak setelah itu menghasilkan susunan tekanan pada kaca serta berikan kekuatan lebih. Hasilnya, kaca Gorilla Glass kian tahan banting, tetapi wajib mempertaruhkan fitur anti-gores sebab proses tekanan internal di dalam kaca.