Apa itu Booting? Istilah booting ini cukup familiar terdengar. Namun, tidak semua orang paham mengenai istilah ini, fungsinya, dan jenisnya.
Padahal, kalau kamu belajar komputer maka booting ini adalah ilmu dasarnya. Jadi, penting banget buat kamu untuk tahu apa itu booting, tujuannya, fungsi, sampai jenis-jenisnya.
Oleh karena itu, mari simak penjelasan lengkapnya di sini.
Daftar Baca:
Apa Itu Booting?
Siapa pun pengguna komputer atau laptop, pasti sudah pernah mendengar apa itu booting. Istilah ini memiliki arti sebagai proses pemuatan data atau loading pada saat pertama kali PC, komputer, atau laptop nyala.
Atau begini, booting adalah proses saat PC, komputer, atau laptop membaca semua komponen perangkat keras dan perangkat lunak ketika perangkat tersebut menyala. Hal ini berguna untuk memastikan apakah perangkat siap kamu gunakan atau belum.
Jika mengutip dari computer dictionary online, pengertian booting adalah kependekan dari bootstrap load yang biasa kamu sebut bootstrap saja.
Bootstrap sendiri adalah proses pemuatan dan penganalisaan data sistem operasi yang terinstal dalam perangkat.
Prosesnya sendiri juga melihatkan yang namanya bootstrap loader, yakni program yang aktif sebelum program utama berjalan.
Gambaran Proses Booting
Kalau kamu masih bingung, coba perhatikan layar perangkatmu setelah kamu nyalakan. Apa ada layar yang dengan tulisan F1/F2/ESC untuk masuk ke boot menu?
Selain itu, kamu juga akan menemukan logo Windows, kan dengan titik-titik berputar atau berjalan? Nah ini proses booting.
Jadi, ketika kamu menekan tombol power untuk menyalakan perangkat, selanjutnya akan muncul layar BIOS (si layar dengan instruksi untuk masuk ke boot menu) yang kemudian menyusullah tampilan Windows sebagai operating system sampai masuk ke desktop inilah yang bernama booting.
Bagaimana, apakah sudah lebih paham? Kalau sudah, mari lanjut ke tujuan dan fungsinya.
Tujuan Booting
Dari pengertian booting dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari proses ini adalah untuk memastikan kesiapan perangkat sebelum kamu gunakan untuk bekerja.
Namun, lebih jelasnya, booting bertujuan untuk mengecek perangkat keras dan loading perangkat lunak agar ketika kamu ingin menggunakannya, komputer bisa menyala dan perangkat lunak dapat berfungsi sempurna ketika kamu menggunakannya.
Jadi, semua data atau file yang ROM simpan akan dimuat untuk mengerjakan sistem selama proses booting berjalan.
Selama proses, sistem akan membaca semua file yang tersimpan dalam ROM. Setelahnya, chip akan mengikuti instruksinya untuk kemudian sistem menampilkan semua informasi tersebut dalam layar.
Sementara tahap awal dalam proses ini disebut dengan bootstrap loader. Yang mana fungsinya untuk memeriksa atau melacak semua masukan (input) atau keluaran (output) yang terhubung ke perangkat.
Bagaimana Proses Booting Berjalan?
Baiklah, setelah mengetahui apa itu booting, gambaran umum, serta proses booting namun kamu bingung dengan penjelasan sebelumnya, ini adalah uraian sederhananya.
Apabila perangkat melakukan booting normal maka
- Ketika kamu menekan power untuk menyalakan perangkat.
- Sistem akan mengecek perangkat keras dan lunak yang terhubung atau terpasang pada perangkat.
- Kemudian, BIOS berjalan guna melacak boot sector atau istilahnya POST.
- Selanjutnya, perangkat akan loading atau memuat sistem operasi yang terinstal.
- dan perangkat siap untuk kamu gunakan bekerja.
Namun, jika perangkat mengalami masalah atau booting gagal, bagaimana?
Saat booting mengalami masalah atau kegagalan maka proses otomatis berhenti dan akan muncul tanda.
Tandanya bisa berupa suara beep yang cukup keras dan mengganggu telinga, perangkat langsung mati, muncul black screen atau layar hitam, muncul layar biru atau blue screen, BIOS stuck, dan lainnya.
Intinya, apabila proses booting gagal maka sistem tidak akan bisa masuk ke desktop dan kamu enggak bisa menggunakan perangkat.
Untuk detail proses booting-nya, berikut ini.
Menyalakan Komputer
Kamu menyalakan komputer, PC, atau laptop dengan menekan tombol power.
Cek Power
Selanjutnya, power supply akan mengeluarkan sinyal bahwa aliran listrik yang masuk berjalan dengan aman dan normal. Itu tandanya komputer siap bekerja.
CPU Menyala
Kemudian, apabila aliran daya normal, CPU akan mulai aktif untuk bekerja.
Cek Perangkat Keras
Setelahnya, sistem akan memulai pengecekan semua komponen perangkat keras, seperti RAM, penyimpanan atau storage, dan komponen lain oleh POST BIOS.
Loading Driver
Setelah semua perangkat keras diperiksa dan mampu berjalan baik, masing-masing driver dari komponen akan dijalankan.
GPU Berjalan
GPU atau kartu grafis kemudian aktif dengan menampilkan secara visual proses booting di layar. Kartu grafis juga dikenal dengan VGA.
Pemuatan dan Loading Sistem Operasi
Berikutnya, proses pencarian boot sector yang selanjutnya akan memuat data atau loading sistem operasi yang ada pada komputer.
Kalau komputermu menggunakan Windows maka akan muncul logo Windows.
Masuk Desktop
Terakhir, adalah kamu akan menemukan desktop komputer. Itu artinya, proses booting sukses.
Jenis Booting
Selanjutnya adalah jenis-jenis booting. Setidaknya, ada 5 jenis dari booting, apa itu?
Cold Booting
Yang pertama adalah cold booting. Prosesnya terjadi saat perangkat masih dalam kondisi mati lalu kamu nyalakan dengan menekan tombol power.
Jadi, ketika prosesnya berjalan, aliran listrik mengaliri komponen yang sebelumnya belum ada aliran listriknya alias masih dingin. Oleh karena itu proses ini dinamakan dengan cold booting.
Warm Booting
Selanjutnya ada warm booting.
Prosesnya terjadi saat perangkat dalam kondisi hidup, kemudian kamu matikan sebentar, dan nyalakan kembali.
Jadi, aliran listrik akan mengaliri hardware yang sebelumnya sudah teraliri arus listrik alias masih panas atau hangat. Maka dinamakan warm booting.
Mudahnya, ini proses saat restart yang bertujuan untuk mengeset ulang sistem yang mengalami error.
Soft Booting
Sama seperti warm booting, proses booting jenis ini juga sudah teraliri arus listrik.
Bedanya, yang mengendalikan proses ini adalah sistemnya dan ini berlaku otomatis, bukan karena adanya kerusakan pada program seperti kamu menekan restart.
Contohnya saat kamu melakukan perubahan pengaturan pada BIOS. Selanjutnya, kamu menyimpannya dan keluar dari menu BIOS atau UEFI.
Nah, setelahnya kan ada proses restart secara otomatis, inilah soft booting.
Hard Booting
Berikutnya hard booting yang kamu lakukan secara paksa. Umumnya, kamu akan melakukannya apabila perangkat macet, ngehang gitu.
Jadi, saat perangkat ngehang maka kamu akan menekan tombol “Reset”. Hal ini agar perangkat melakukan restart secara paksa. Nah, inilah yang disebut hard booting.
Umumnya, kamu bisa menekan tombol CTRL+Alt+Del kemudian CTRL+Power.
Rebooting
Sebenarnya, proses ini mirip dengan warm booting. Yang mana prosesnya terjadi saat komponen dalam perangkat sudah teraliri arus listrik.
Namun, istilah rebooting atau booting ulang ini terjadi saat kamu melakukan perubahan setting pada sistem operasi, driver, atau adanya sistem yang rusak.
Jadi, perlu kamu tahu bahwa proses booting pada PC, komputer, atau laptop adalah proses yang sangat penting. Karena apabila terjadi masalah atau saat kalian melakukan booting kurang tepat maka akan mempengaruhi kesehatan harddisk drive milikmu.