Istilah heading di dunia SEO bukanlah sesuatu yang baru bahkan termasuk istilah yang perlu kamu ketahui. Tidak sedikit yang mengatakan kalau heading adalah judul dari sub bab suatu konten. Namun, benarkah itu?
Pada dasarnya, heading adalah tag seperti H1, H2 merupakan strukturisasi konten pada website agar mesin pencari lebih mudah membaca kontennya.
Apakah hanya itu? Tentu tidak. Ini karena heading punya manfaat lain bagi pembaca dan salah satunya adalah untuk membedakan isi konten.
Lalu, bagaimana penulisannya? Untuk itu, kamu perlu membaca pembahasan berikut ini terlebih dahulu.
Daftar Baca:
Pengertian Heading pada SEO
Jika kamu mencari pengertian heading SEO adalah, kamu akan kesulitan mendapatkan jawaban pastinya. Mudahnya, heading adalah strukturisasi untuk mendefinisikan setiap bagian dari konten website kamu. Dari arti ini, bisa kamu artikan juga sebagai judul per sub-bab.
Bingung?
Coba lihat sub-bab di atas. “Pengertian Heading pada SEO” adalah heading-nya. Sedangkan pembahasan yang ada di dalamnya berisi tentang pengertian heading di dunia SEO.
Paham ya sampai sini?
Lalu, ada jumlah heading adalah? Ada H1-H6 yang menunjukkan heading adalah bagian dari konten. Biasanya, H1 digunakan untuk judul lalu diikuti H2 hingga H6.
Apa penulisannya harus urut? Sebenarnya, HTML DTD tidak mempermasalahkan urutan ataupun keberadaan dari heading ini. Namun, ketidakteraturan dalam penulisan bisa menimbulkan masalah.
Karena hal tersebut, penggunaan heading adalah wajib kamu tulis secara urut dan tidak boleh melewatkan tingkatannya. Contohnya dari H2 ke H5.
Dalam Menulis Konten, Heading Adalah?
Kamu tentu tahu kalau H1, H2, H3 atau yang biasa disebut adalah bagian dari tag heading. Sayangnya, beberapa tahun lalu, fungsi penggunaan tag meta tidak sevital dulu.
Banyak yang akhirnya bertanya-tanya, memangnya perlu menggunakan heading? Apakah bisa mendongkrak peringkat website atau tidak?
Dalam penulisan SEO, masing-masing heading <h> tidak memiliki peranan atau fungsi yang sama penting. Lalu, mana yang paling penting? Dalam SEO, H1 adalah heading paling penting.
Semakin besar tingkat heading, maka peranan tag heading adalah di mata mesin pencari akan semakin berkurang.
Lalu, kenapa H1 lebih penting dari heading lainnya? Karena pada dasarnya, H1 adalah page title.
Lewat tag H1 <H1> mesin pencari akan mengetahui konten apakah itu. Maka dari itu, dalam penulisan H1, kamu perlu menambahkan target keyword dan penulisannya hanya 1x.
Jadi, dalam 1 konten harus menggunakan semua heading dari H1 hingga H6?
Tidak!
Dilansir dari Search Engine Journal, heading berguna untuk menjelaskan tentang apakah konten itu. Jadi, efisiensi penggunaan heading lebih berperan dalam penulisan konten.
Penggunaan Heading Tag pada Konten Website
Kamu mungkin bingung, bagaimana penggunaan heading pada konten?
Untuk kamu yang terbiasa menulis artikel SEO atau blogging sendiri, penulisan heading adalah hal yang mudah. Namun, berbeda dengan kamu yang baru mulai mengenal SEO atau baru akan menulis artikel.
Dalam penulisan HTML, contoh penggunaan tag heading adalah sebagai berikut:
<h1>judul konten kamu </h1>
<p>pembuka</p>
<h2>pembahasan pertama</h2>
<p>isi pembahasan pertama</p>
Kenapa hanya ada 1 elemen H1 sedangkan elemen lain seperti H2 bisa saya gunakan beberapa kali?
Jawaban mudahnya adalah karena rekomendasi dari Google. Walaupun begitu, kamu perlu menyesuaikan dengan konten yang kamu buat.
Jika kamu menggunakan lebih dari 1 H1, maka jangan semua heading 1 menggunakan kata kunci.
Bagaimana dengan H2 hingga H6?
Penggunaan H2 sesuai dengan yang kamu butuhkan. Lalu H3 dan seterusnya untuk hierarki selanjutnya.
Mudahnya adalah seperti berikut:
Sebagai catatan, walaupun ada H6, penulisan konten pada umumnya hanya sampai H3. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan kalau kamu akan menggunakan hingga H6 dalam suatu konten.
Elemen Heading yang Perlu Kamu Tahu
Secara garis besar, kamu sudah tahu kalau elemen H1 memiliki peranan yang lebih vital. Akan tetapi, sulit untuk membuktikan kalau penggunaan H1-H6 sangat berperan untuk meningkatkan SEO di Google.
Ingat ya, tidak berperan besar =/= tidak berperan sama sekali.
Penggunaan heading yang tepat akan membantu untuk:
- Menunjukkan struktur teks sehingga baik mesin pencari atau pembaca menjadi lebih paham tentang konten kamu.
- Meningkatkan aksesibilitas terutama untuk orang yang hanya mencari poin tertentu saja.
- Membantu meningkatkan SEO.
Kunci untuk mendapatkan manfaat di atas adalah dengan penggunaan atau penyusunan heading yang baik.
Bagaimana caranya? Caranya dengan urut menggunakan heading. Contohnya, dari H1 ke H2 dan bukan ke H3.
Jika struktur elemen terutama judul tidak terbentuk dengan baik, maka Google pun akan menggunakan heading yang tersedia sebagai judul.
Penggunaan Kata Kunci dalam Heading
Kata kunci yang tertarget tidak hanya bisa kamu letakkan di isi teks tapi juga di heading. Pertanyaannya, berapa banyak keyword yang perlu digunakan dalam tag heading?
Perlu kamu tahu kalau sebenarnya, banyak halaman yang bagus posisinya di Google yang tidak menggunakan keyword di heading. Walaupun begitu, kamu disarankan untuk menggunakan keyword tertarget di H1.
Penggunaan keyword pada heading itu sendiri bisa kamu sesuaikan dengan konten kamu selama masuk akal dan tidak spam. Artinya, jika menggunakan terlalu banyak keyword dan tidak masuk akal, Google justru akan menganggap spam dan efektivitas SEO menurun.
Akan lebih baik kalau kamu menggunakan variasi kata kunci atau penggunaan LSI pada heading. Kemudian, gunakan keyword secara natural.
Hanya itu saja? Tentu tidak!
Lagi-lagi, kamu perlu menyesuaikan antara heading yang kamu gunakan dengan konten yang kamu tulis. Relevansi konten ini bisa membantu kamu untuk memiliki penulisan yang terstruktur dan penempatan keyword yang tepat.
Bagaimana caranya? Caranya dengan memahami pembaca kamu lalu buat tulisan yang menarik dan berkualitas.
Lebih Bagus Mana, Heading Panjang atau Pendek?
Kalau kamu melihat atau membandingkan heading website yang satu dengan yang lain, ada variasi panjang pendek kalimat pada heading. Iya kan?
For your information, tidak ada ‘pakem’ khusus kalau heading harus panjang atau pendek. Google sendiri lebih cenderung pada heading pendek. Walaupun begitu, kamu bisa menyesuaikan panjang pendek heading dengan konten website kamu.
Untuk isi konten per heading, disarankan sekitar 250-300 kata. Jadi, ketika pembahasan sudah lebih dari 300 kata, maka sebaiknya kamu membahasnya di heading yang baru, misalnya dengan H3.
Penting untuk tahu tentang konten apa yang kamu bahas. Dari sini, kamu bukan hanya bisa membuat konten yang baik tapi pembaca pun akan paham saat membaca isi konten.
Intinya adalah relevansi dan pahami konten dan pembaca kamu. Dengan begitu, kamu tidak akan membuat konten dengan heading dan keyword yang berlebihan.
Akhir Kata
Heading adalah strukturisasi konten website agar mesin pencari dan pembaca lebih mudah memahami kontennya. Kalau ingin lebih memahami lagi, tetap stay tune ya! See you!